Bengkulu (Humas) ---- Tim penyuluh Keluarga Berencana (KB) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu melaksanakan kunjungan kerja ke Kanwil Kemenag. Kamis, (11/2).
Kedatangan tim KB menindaklanjuti terkait rencana menjalin kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) untuk mencapainya impian keluarga sejahtera dan berkualitas, serta mengapai keluarga yang bahagia. Tim disambut oleh Kakanwil Kemenag Drs. H. Zahdi Taher., M.HI, Kabid Urusan Agama Islam Kanwil Drs. H. Ramlan., M.HI serta Kasi Kepenghuluan dan Fasilitasi Bina Keluarga Sakinah Drs. Irawadi., S.Ag.,M.H.
Penyuluh KB Madya BKKN Heru Susanto mengungkapkan, kerjasama ini terkait bidang pengembangan pendidikan berwawasan kependudukan, keluarga berencana dan pendidikan pra nikah terhadap calon pengantin. Diharapkan ke depan setiap keluarga dapat meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan dan pendidikan.
‘’Karenanya kami sebagai penyuluh KB Ingin sinergi dan berkolaborasi bagaimana membangun keluarga bahagia itu. Karena KB adalah salah satu pilar yang harus dibangun untuk direncanakan dalam kehidupan berkeluarga,’’ kata Heru.
Bentuk kerjasama sendiri ditambahkan Heru selain memberikan pendidikan pra nikah terhadap catin, juga bisa dilaksanakan konseling bagi calon pengantin. Sehingga pikiran mereka telah matang dalam memantapkan keputusan dalam rumah tangga.
‘’Misalnya program yang ideal dua anak cukup, bagaimana suami menyayangi istri dan tidak disia-siakan. Inikan pemahaman yang harus menjadi perhatian bersama, agar menjadi keluarga bahagia,’’ jelas Heru.
Sementara itu dikesempatan yang sama, Kakanwil menyambut baik terkait rencana menjalin kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU). Program ini memang harus disenergikan untuk mencapainya impian keluarga sejahtera dan berkualitas, dan bahagia.
‘’Kolaborasi nanti bisa kita laksanakan dari kalangan bawah hingga atas. Salah satu peran utamanya adalah KUA dan penyuluh KB yang siap memberikan pendidikan pra nikah kepada catin,’’ ungkap Zahdi.
Disisi lain, program ini memang harus diapresiasi. Pasalnya, pertumbuhan penduduk yang seimbang dan terkendali akan mempermudah Pemerintah dalam merancang program bagi kesejahteraan rakyat.
“Jika jumlah penduduk tidak bisa dikendalikan, tentu akan berdampak pada efektifitas pembangunan tidak berjalan dengan baik. Karenannya, ini harus disinergikan agar semua impian kita untuk menjadikan keluarga bahagia bisa tercapai,’’demikian Zahdi. (Tatang)