Bengkulu (Inmas)- Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, melalui Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu, Drs.H.Ch.M.Nasech,M.Ed menekankan santri harus menjadi Benteng NKRI dari berbagai ancaman yang merongrong kesatuan dan persatuan bangsa.
"Kiprah santri yang paling penting harus mampu mengokohkan pilar-pilar NKRI berdasarkan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika karena wajah pesantren adalah wajah Indonesia," Katanya saat memberikan sambutan upacara peringatan hari santri di Halaman Kanwil Kemenag Bengkulu, Senin (23/10).
Menurut dia, dengan terbitnya Keputusan Presiden RI Nomor 22 Tahun 2015 tentang hari santri Nasioal merupakan bukti pengakuan pemerintah akan pentingnya santri sebagai bandul kekuatan moderat sehingga perubahan konstitusi tidak melenceng dari UU 1945.
"Santri dan Pesantren mempunyai karakter yang kuat yang cinta damai, toleran dan mengedepankan dialog dalam menyikapi perbedaan. Santri itu ramah terhadap sesama, bukan marah marah karena beda agama dan keyakinan," paparnya dihadapan puluhan santri yang turut mengikuti upacara.
Momentum hari santri dikatakanya perlu ditransformasikan menjadi gerakan penguatan paham kebangsaan yang bersintesis dengan keagamaan. Mencintai agama mustahil tanpa berpijak diatas tanah air, islam harus bersanding dengan paham keagamaan.
Ditengah perkembangan teknologi informasi, peran santri juga menjadi lebih berat untuk mampu "memperalat" Teknologi Informasi sebagai media dakwah dan sarana penyebaran kebaikan dan kemaslahatan serta mereduksi penggunaanya yang tidak sejalan dengan upaya menjaga agama.
Dalam upacara yang berlangsung sekitar 30 menit tersebut juga dibacakan 5 ikrar santri oleh santri-santri yang ada di Kota Bengkulu (Jaja)