Bengkulu (Informasi dan Humas) 30/3- Peranan Penyuluh sangatlah penting yakni sebagai ujung tombak Kementerian Agama dalam pelaksanaan tugas membimbing umat Islam dalam mencapai kehidupan yang bermoral, bermartabat, bermutu dan sejahtera lahir batin.
Hal ini dikatakan oleh Kepala Kantor Urusan Agama KUA Kecamatan Merigi Kelindang Muhammad, S. Ag, usai acara kegiatan Rapat Kerja Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Agama Tingkat Kecamatan Merigi Kelindang dan Tahun 2016 bertempat di Kantor Sementara KUA Merigi Kelindang Desa Kelindang Kabupaten Bengkulu Tengah Seni kemaren 28/03 pada pukul 09.00 Wib. Dalam acara pembinaan anggota PAH.
KUA Muhammad mengingatkan kepada Penyuluh agama Islam agar memahami kedudukan mereka sebagai tokoh panutan, tempat bertanya, dan tempat mengadu bagi masyarakatnya untuk memecahkan dan menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi oleh umat Islam.
“Apalagi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka tantangan tugas penyuluh agama Islam semakin berat, karena dalam kenyataan kehidupan pada tataran masyarakat mengalami perubahan pola hidup yang menonjol,” ungkap Muhammad.
“Karena itu diharapkan kepada seluruh Penyuluh selaku tokoh dan panutan masyarakat dalam lingkup kerjanya untuk selalu memiliki jiwa Inovatif (penyuluh sebagai da’I), jiwa Edukatif (penyuluh sebagai guru), jiwa Konsultatif (penyuluh sebagai pemikir) dan jiwa Advokatif (penyuluh tampil sebagai pembela umat),” tambahnya.
Kepala KUA Muhamaad juga mengatakan bahwa keberhasilan penyuluh agama dalam tugasnya di masyarakat dipengaruhi oleh beberapa komponen salah satunya strategi dakwah yang bisa masuk dan menyentuh masyarakat luas.
Tidak lupa, Muhammad memberikan apresiasi dan harapannya yang besar kepada kepengurusan Pokjaluh yang baru periode 2016-2019, seraya berpesan agar selalu waspada dan belajar dari masalah-masalah yang pernah ada di masyarakat. Sehingga keberadaan Kementerian Agama baik tugas dan fungsinya bisa diketahui dan dipahami oleh masyarakat sehingga terwujud kehidupan umat masyarakat yang aman, damai dan tentram.
Penulis : Guntur **
Redaktur: H.Nopian Gustari