Bengkulu (Humas) – Para santri Pondok Pesantren Hidayatul Qomariah Kelurahan Padang Serai Kota Bengkulu yang keracunan usai memakan nasi dengan lauk telur sambal Jumat, (14/8), kondisinya sudah membaik. Bahkan 93 santri dari 116 korban keracunan itu, sudah dipulangkan. Sabtu, (15/8).
116 santri itu terdiri dari 30 santri dirawat di RS Medika, 5 orang santri dirawat di RS Raflesia, 13 orang santri dirawat di RS DKT, selanjutnya 2 orang santri dirawat di RSUD M Yunus, serta 3 orang santri dirawat di RS Bhayangkara. Dari 116 santri tersebut, ada 23 santri lagi, yang saat ini masih dirawat di RSUD Kota Bengkulu dan RS Bhayangkara.
Kakanwil Kemenag Bengkulu Drs. H. Bustasar, MS, M.Pd melalui Kabid Pakis Drs. H. Hamdani,M.Pd yang mengawal proses pemulangan para santri tersebut mengatakan, 23 santri yang masih dirawat itu, kondisinya juga sudah membaik. Namun berdasarkan petunjuk dokter RSUD, karenanya kondisinya masih lemas, sehingga perlu ada penanganan khusus. Sehingga dokter menyarankan agar tetap dirawat.
‘’Tetapi insyallah, besok (minggu,red), mereka sudah bisa dipulangkan,mohon doanya agar kondisi mereka sudah membaik dan sehat,’’ kata Hamdani.
Lebih lanjut Bustasar dan Hamdani mengatakan, berdasarkan hasil koordinasi dengan pimpinan Pontren dan pihak keluarga. Mereka dipulangkan ke pondok, belum diizinkan pulang ke rumah masing-masing. ‘’Nanti setiba di Pontren, nanti disepakati lagi bersama orang tua masing-masing. Jika memang sebaiknya pulang ke rumah, ya silahkan. Tetapi kalau masih tetap di Pondok. Ya juga kami silahkan, kita serahkan kepada keluarga dan pengurus Pontren,’’ pungkas mantan Kakan Kemenag Kabupaten Mukomuko itu.
Sementara itu dari hasil evaluasi dengan pengurus Pontren, korban yang menderita keracunan tersebut memang mengkonsumsi telur sambal, tidak ada mengkonsumsi makanan lainnya. ‘’Bahkan ini biasa mereka lakukan, tetapi karena ini adalah musibah. Kita berserah diri kepada Allah SWT,’’ imbuhnya.
Namun demikian, Bustasar dan Hamdani tetap meminta kepada seluruh Pondok Pesantren se-Provinsi Bengkulu agar kedepan untuk lebih mawas diri dan waspada, dan senantiasa menjaga kebersihan ingkungan, kebersihan makanan serta yang terpenting memastikan bahwa makanan pokok yang diberikan kepada santri-santri sehat dan bersih.
‘’Mudah-mudah peristiwa ini menjadi pelajaran dan pengalaman, dan tidak terulang lagi,’’harapnya.
Diakhir penyampaiannya, dia kembali mengapresiasi peran dan kinerja dari pelayanan sejumlah RSUD, dan beberapa tenaga medis di Puskesmas yang telah merawat para korban. ‘’Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan mereka, dan kita diberikan nikmat kesehatan dan keselamatan oleh Allah SWT,’’ demikian Hamdani. (Tatang)