Kepahiang, KUA BI (Humas) – Dalam rangka mendorong penurunan Stunting di kabupaten Kepahiang, KUA Bermani ilir melalui Kepala KUA Khoirudin, S. Ag mengikuti Kegiatan Rembuk Stunting, Selasa (17/10/23) . Stunting masih menjadi permasalahan kesehatan yang dihadapi anak-anak di era modern, pasalnya, prevalensi atau angka kejadian stunting di Indonesia menurut hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 masih berada di kisaran 24,4 persen. Angka ini tentunya melebihi ketentuan yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu di bawah 20 persen. Artinya, upaya pencegahan stunting tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi para orangtua juga perlu untuk mengetahui risiko stunting pada anak.
Khoirudin menjelaskan bahwa stunting erat kaitannya dengan asupan nutrisi yang buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. "Anak stunting tentu mempunyai riwayat gizi dan riwayat kesehatan yang kurang baik.
Kepala KUA Bermani Ilir juga menitik beratkan penting bagi orangtua untuk mendeteksi dini permasalahan stunting pada anak, dengan memantau tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, serta dinilai perkembangannya. "Kita harus memantau pertumbuhan anak, apakah anak kita tumbuh dengan baik dilihat dari tinggi badannya, apakah anak terlalu kurus atau terlalu gemuk” tuturnya
Khuirudin S.Ag juga menegaskan bahwa “KUA Bermani Ilir selalu siap memenuhi permintaan Masyarakat atau pemerintah pada kecamatan Bermani ilir untuk bertukaran pendapat dan berkoordinasi kegiatan yang postitif secara umum maupun kegiatan keagamaan lainya sesuai dengan tugas dan fungsi KUA dalam PMA No.34 Tahun 2016” tutupnya
Penulis : Dani Azza