Seluma (Humas) - Masjid pada fungsinya bukan hanya sebagai tempat menunaikan ibadah shalat, tetapi juga berperan sebagai pusat pendidikan dan penyebaran syiar Islam, dapat digunakan sebagai tempat menyelesaikan berbagai persoalan umat, menjadi pusat pemberdayaan Masyarakat, dan sebagai tempat persinggahan bagi para Musafir.

Berdasarkan data SIMAS, ada 299 masjid dan 364 Mushalla di Indonesia, bahkan jumlah sebenarnya lebih banyak lagi, hanya saja belum terdata. Jumlah masjid yang tidak sedikit tersebut menjadi perhatian khusus bagi Kementerian Agama dalam hal peningkatan kualitas masjid baik itu dari pengelolaan masjid, pemberdayaan pengurus masjid, kenyamanan di dalam masjid, bahkan bentuk dan estetika bangunan masjid yang kerap ditiru bahkan oleh beberapa wilayah nantinya.

Sebagai bentuk upaya peningkatan kualitas masjid, Kementerian Agama mengadakan Penilaian Masjid Percontohan Tingkat Nasional. Salah satu yang dicanangkan oleh Kementerian agama Kabupaten Seluma adalah Masjid Al-Muhajirin desa Cahaya Negeri, Menindaklanjuti surat edaran Kasi Bimas Islam Kabupaten Seluma, Kepala KUA Sukaraja, H.D. Hamdan Fauzi, S.Sos.I langsung melakukan Survey ke Masjid Al-Muhajirin Desa Cahaya Negeri pada Selasa siang (23/07).

Dicanangkan mengikuti penilaian Masjid dalam kategori Masjid Ramah Musafir dan Dhuafa, Masjid Al-Muhajirin tersebut dianggap layak diajukan karena memang berada di jalan lintas dan kerap digunakan oleh para Musafir selain sebagai tempat beribadah, juga sebagai tempat beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan. Selain melihat keadaan sekitar masjid, Hamdan juga melakukan pemeriksaan kelengkapan masjid dan mengambil beberapa photo yang dibutuhkan untuk kriteria penilaian masjid siang kemarin,

"Masjid Al-Muhajirin ini kami rasa sudah layak diajukan untuk mengikuti penilaian kategori Masjid Ramah Musafir dan Dhuafa, karena memang prakteknya benar-benar sudah dilaksanakan disini" Ujar Hamdan. (Eka/Fifi)